Mendukung peran perempuan

Isu

Dibutuhkan Kerja Sama Satu Kampung Agar Perempuan Bisa Berkeluarga, Bekerja, dan Berkarya

Rumpun Indonesia

Isu, Keluarga

Perempuan, apa pun zamannya, kerap dihadapkan pada tantangan yang tak sederhana: membangun karier yang cemerlang sembari menjalankan peran penting dalam keluarga. Tak jarang pula perempuan harus dihadapkan pada pilihan sehingga harus mengorbankan salah satu di antaranya.

Itu sebabnya dukungan untuk perempuan agar mampu menyeimbangkan kedua peran ini menjadi sangat krusial. Keseimbangan tidaklah hanya tentang membagi waktu, tetapi juga berkaitan dengan pemberdayaan, pemahaman, dan kerja sama dari berbagai pihak.


Sejak Semula, Seharusnya Dilema Itu Tak Pernah Ada

Seperti telah disinggung sebelumnya, banyak perempuan yang dihadapkan pada pilihan antara bekerja atau menjadi ibu rumah tangga. Di titik ini, para perempuan berada dalam dilema antara meraih impian untuk berkarya atau harus membuang mimpi dan cita-citanya.

Padahal, sejak semula seharusnya dilema itu tidak pernah ada. Setiap perempuan berhak memilih untuk bekerja, menjadi ibu rumah tangga, atau keduanya tanpa harus mengorbankan salah satunya. Tanpa harus dipaksa. Tanpa harus dibebani stigma.


Peran Perempuan di Ranah Domestik: Pilar Keluarga

Di ranah domestik, di dalam keluarga, perempuan berperan sebagai istri sekaligus ibu. Menjadi pilar keluarga yang berperan dalam tumbuh kembang anak, kebutuhan gizi keluarga, kesehatan, kebersihan rumah, mendampingi pasangan, dan 1001 tugas lainnya. Peran ini membutuhkan empati, dedikasi, perhatian penuh, tenaga, dan tentu saja waktu.

Namun, peran ini tidak harus menjadi penghalang bagi perempuan untuk mengembangkan diri di luar rumah. Sebaliknya, pengalaman mereka dalam keluarga sering kali memperkaya kemampuan kepemimpinan, pengelolaan konflik, serta keterampilan interpersonal—aset berharga dalam dunia profesional.


Peran Perempuan di Ranah Publik: Bekerja dan Berkarya

Di sisi lain, perempuan juga berhak berlaga di ranah publik a.k.a bekerja dan berkarya. Agar perempuan dapat menyalurkan bakat, berkontribusi kepada masyarakat, dan mandiri secara finansial. Hari ini, semakin banyak perempuan yang menjabat posisi strategis di berbagai bidang, menunjukkan bahwa kehadiran mereka sangat penting dalam membangun perekonomian dan masyarakat yang lebih inklusif.

Kehadiran perempuan di ruang publik juga bertujuan untuk mewakili suara dan pengalaman perempuan dalam setiap pengambilan keputusan.

Namun, tantangan tetap ada. Tekanan di tempat kerja, stereotipe gender, dan tanggung jawab rumah tangga sering kali membuat perempuan merasa harus memilih salah satu—keluarga atau karier. Padahal, dengan sistem pendukung yang kuat, keduanya dapat berjalan seiring.


Mencapai Keseimbangan: Tugas Bersama

Keseimbangan antara keluarga dan bekerja bukan hanya tanggung jawab perempuan, tetapi tugas bersama dalam keluarga dan masyarakat. Berikut adalah beberapa cara untuk mendukung perempuan dalam menjalankan kedua peran tersebut:

  1. Dukungan dari Pasangan dan Keluarga
    Pasangan yang saling berbagi tanggung jawab rumah tangga akan meringankan beban perempuan. Sebab mengurus rumah dan anak bukan hanya tugas perempuan, melainkan tugas bersama. Pembagian tugas yang adil, komunikasi yang baik, dan apresiasi terhadap kontribusi masing-masing dapat menciptakan rumah tangga yang kondusif.
  2. Fleksibilitas di Tempat Kerja
    Perusahaan dapat mendukung karyawan perempuan dengan memberikan fleksibilitas waktu kerja, cuti keluarga, atau bahkan fasilitas kerja dari rumah. Ini memungkinkan perempuan untuk tetap produktif tanpa mengabaikan kebutuhan keluarga.
    Lebih jauh lagi, program-program seperti fasilitas day care di tempat kerja atau cuti melahirkan untuk suami dapat dipertimbangkan.
  3. Pemberdayaan Melalui Komunitas
    Kehadiran komunitas perempuan yang mendukung, seperti kelompok diskusi atau pelatihan, dapat memberikan ruang bagi perempuan untuk saling berbagi pengalaman dan solusi menghadapi tantangan.
  4. Meningkatkan Kesadaran Publik
    Penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa perempuan yang bekerja bukan berarti mengabaikan keluarganya. Sebaliknya, perempuan yang memilih untuk menjadi ibu rumah tangga dan tidak bekerja di luar rumah pun perlu didukung dan diberi ruang.
    Dukungan dari lingkungan sosial, termasuk penghargaan atas peran mereka, akan memperkuat motivasi perempuan untuk terus maju.

Perempuan adalah fondasi penting dalam keluarga sekaligus penggerak perubahan di masyarakat. Dukungan untuk keseimbangan antara karier dan keluarga bukan hanya mendukung perempuan secara individu, tetapi juga menciptakan generasi yang lebih baik dan masyarakat yang lebih seimbang.

Kita semua memiliki peranan dalam memastikan bahwa perempuan dapat menjalani keduanya. Agar perempuan dapat berkeluarga, bekerja, dan berkarya tanpa dibebat stigma atau mengorbankan salah satunya. (eL)

Artikel Menarik Lainnya

Seni rupa sebagai simbol perlawanan

Seni Rupa sebagai Media Perlawanan

AI generative image

Benarkah AI dapat Menggeser Para Perupa?

Bullying di sekolah

Bullying di Sekolah dan Peran Orang Tua

Leave a Comment