Tip Membersamai Anak Remaja di Usia Rentan Mereka

Keluarga

Tip Membersamai Anak Remaja di Usia Rentan Mereka

Rumpun Indonesia

Keluarga

Kita semua pernah muda dan tahu betul bahwa masa remaja adalah masa yang penuh gejolak. Masa transisi dari fase anak-anak menuju dewasa. Perubahan fisik, emosional, dan sosial kerap kali membuat kita bingung dan berada di posisi rentan. Hal yang sama terjadi pula pada anak-anak kita.

Oleh sebab itu, sebagai orang tua penting untuk membersamai dan mendampingi mereka di saat-saat paling rentannya agar mereka tetap merasa didukung dan dihargai.


Tip Mendampingi Anak Remaja

Seperti yang kerap kami sampaikan, tak pernah ada rumus pasti dalam membesarkan anak sebab setiap anak adalah unik. Meskipun begitu, berikut beberapa tip yang bisa dilakukan orang tua untuk mendampingi anak remaja dalam menghadapi masa-masa rentannya.

1. Membangun Komunikasi dan Empati

Ketika memasuki fase remaja, anak-anak cenderung lebih pendiam dan sulit diajak mengobrol. Tetapi tak perlu khawatir, itu memang perilaku remaja pada umumnya. Pada fase ini, remaja sering kali merasa bahwa orang tua tidak memahami perasaan mereka. Oleh karena itu, penting untuk membangun komunikasi yang terbuka dan empati dengan cara:

  • Mengajak berkomunikasi, mengobrol tentang apa saja.
  • Mendengarkan cerita mereka tanpa menghakimi.
  • Tunjukkan ketertarikan pada apa yang mereka ceritakan.
  • Tak perlu langsung memberikan solusi, tetapi biarkan mereka mengungkapkan perasaan terlebih dahulu.

2. Memberikan Ruang untuk Bertumbuh

Setiap remaja butuh ruang untuk mengeksplorasi minat dan identitas mereka. Orang tua dapat mendukung dengan:

  • Memberikan kebebasan yang tetap dalam batas wajar.
  • Tidak memaksakan kehendak dan menghormati pilihan mereka.
  • Mengajak mereka berdiskusi tentang keputusan yang harus diambil.

Ketika remaja merasa dipercaya, mereka akan lebih bertanggung jawab atas pilihannya.

Baca juga: Memukul Anak, Bentuk Pendidikan atau Kekerasan?

3. Berikan Dukungan Emosional

Remaja sering mengalami tekanan dari berbagai aspek kehidupan, baik dari sekolah, pertemanan, maupun media sosial. Berikan dukungan emosional dengan:

  • Menjadi tempat yang aman bagi mereka untuk berbagi perasaan.
  • Membantu mereka mengelola emosi dengan cara yang sehat.
  • Mengajarkan teknik relaksasi seperti meditasi atau olahraga ringan.
  • Hindari membandingkan kerasnya kehidupan yang kita alami ketika remaja dan tantangan yang dihadapinya di masa kini. Sebab setiap generasi akan menghadapi tantangan yang berbeda dan akan survive dengan cara yang berbeda pula. Mereka tak membutuhkan perbandingan, mereka hanya membutuhkan dukungan.

Dukungan emosional yang stabil akan membantu remaja menghadapi tantangan dengan lebih baik.

4. Ajarkan Keterampilan Mengatasi Konflik

Konflik adalah bagian dari kehidupan, dan remaja perlu belajar bagaimana menghadapinya dengan bijak. Ajarkan mereka untuk:

  • Menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.
  • Menggunakan komunikasi asertif, bukan agresif.
  • Menerima perbedaan pendapat dengan sikap terbuka.
  • Fokus pada solusi dan masalah, bukan pada siapa yang salah.

Dengan keterampilan ini, mereka akan lebih mudah menghadapi konflik di kehidupan sehari-hari. Keterampilan ini juga dapat menjadi bekal mumpuni saat mereka dewasa.

5. Dukung Minat dan Bakat Mereka

Saat paling rentan lainnya adalah di usia 17-18 tahun. Saat mereka menyelesaikan sekolah menengah dan akan mulai menjejakkan kaki ke jenjang perguruan tinggi. Biasanya, di usia ini anak-anak sudah mulai menunjukkan minat dan bakat, tetapi banyak juga yang masih kebingungan. Untuk itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai orang tua:

  • Dukung minat dan bakat mereka sepanjang itu positif.
  • Mengapresiasi usaha yang mereka lakukan, bukan hanya hasil akhirnya.
  • Hindari membandingkan dengan anak lain.
  • Hormati pilihan mereka.

Apabila mereka bingung tentang menentukan langkah selanjutnya, mengambil jurusan pendidikan tinggi misalnya, bantu mereka dengan cara:

  • Mengajak mereka berdiskusi tentang minat dan bakat yang mereka miliki.
  • Memberikan informasi tentang berbagai pilihan jurusan dan prospek karier.
  • Mengajak mereka berbicara dengan orang yang berpengalaman di bidang yang mereka minati.
  • Menyediakan kesempatan untuk mengikuti seminar, workshop, atau kursus yang relevan.

6. Menjaga Kesehatan Fisik

Remaja perempuan dan laki-laki akan mengalami perubahan fisik yang signifikan. Seperti menstruasi dan tumbuhnya payudara pada perempuan, perubahan ukuran dan bentuk organ reproduksi pada remaja laki-laki. Hal ini tentu akan sangat mengejutkan bagi mereka. Sebagai orang tua, kita dapat mendampingi mereka dengan cara sebagai berikut:

  • Berikan pemahaman dan edukasi tentang perubahan itu, terutama organ reproduksi. Ini untuk mencegah anak-anak mencari informasi dari luar yang belum tentu valid.
  • Untuk anak perempuan, ajari bagaimana cara memasang pembalut, menggunakannya, dan cara membersihkan serta membuangnya. Jelaskan juga tentang siklus menstruasi dan cara mengatasi rasa tidak nyaman saat menstruasi berlangsung.
  • Pastikan mereka cukup tidur dan beristirahat.
  • Ajak dan ajari olahraga secara teratur. Olahraga dapat melepaskan adrenalin yang akan membantu remaja melepaskan stres.

Baca juga: Manfaat Menari untuk Kesehatan Jiwa dan Raga

7. Menjaga Kesehatan Mental

Selain fisik, remaja juga mengalami perubahan pada sisi mental dan emosional.

  • Bantu mereka mengelola stres dengan berbagai aktivitas positif seperti olahraga, meditasi, atau menyalurkan hobi.
  • Bantu mereka untuk menjaga keseimbangan antara akademik dan kehidupan sosial. Walau pendidikan penting, tetapi anak-anak tetaplah anak-anak. Beri waktu agar mereka tetap bisa bermain dengan teman sebayanya.
  • Kurangi paparan terhadap media sosial. Tetap bimbing dan awasi interaksi mereka di dunia maya.
  • Apabila anak remaja menunjukkan gejala kesulitan emosional yang cukup serius seperti cemas berlebihan, perubahan perilaku drastis, atau isolasi sosial, pertimbangkan untuk meminta bantuan psikolog atau psikiater.

8. Memberikan Contoh yang Baik

Poin ini akan selalu relevan. Ya, berikan contoh yang baik sebab anak-anak akan meniru kita orang tuanya.

  • Menunjukkan sikap positif dalam menghadapi masalah.
  • Menunjukkan empati dan kepedulian terhadap orang lain.
  • Mengajarkan pentingnya disiplin dan tanggung jawab.

Ketika mereka melihat contoh yang baik, mereka akan lebih mudah menirunya dalam kehidupan mereka sendiri.


Mendampingi anak remaja di usia rentan mereka membutuhkan kesabaran, pengertian, dan kasih sayang. Dengan komunikasi yang baik, dukungan emosional, dan teladan yang positif, kita dapat membantu mereka menjalani masa remaja dengan lebih percaya diri dan bahagia.

Agar kelak, jika mereka sudah beranjak dewasa, mereka tak lagi membawa emotional baggage atau beban emosional yang belum selesai. (eL)

Artikel Menarik Lainnya

Kecanduan gadget pada anak

Kecanduan Gadget pada Anak: Gejala, Bahaya, dan Cara Mengatasinya

Dampak teknologi terhadap keluarga

Dampak Teknologi terhadap Interaksi Keluarga dan Cara Menyikapinya

Komunikasi dengan anak-anak

Membangun Komunikasi Sehat antara Orang Tua dan Anak

Leave a Comment